Gerakan pramuka
Gerakan Pramuka Indonesia adalah
nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan
kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata "Pramuka" merupakan
singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Orang Muda yang
Suka Berkarya.
"Pramuka" merupakan sebutan bagi anggota Gerakan
Pramuka, yang meliputi; Pramuka Siaga (7-10 tahun), Pramuka Penggalang
(11-15 tahun), Pramuka Penegak (16-20 tahun) dan Pramuka Pandega (21-25
tahun). Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan
Pramuka, Korps Pelatih Pramuka, Pamong Saka Pramuka, Staf Kwartir dan
Majelis Pembimbing.
Sedangkan yang dimaksud "Kepramukaan" adalah
proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan
keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur,
terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar
Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan
watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem
pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan
perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.
Daftar isi:
Pembukaan UUD 1945
Janji dan kode moral pramuka
Salam pramuka
Morse
Berkemah
Api unggun
Tanda Kecakapan Khusus
Struktur kepengurusan dalam pramuka
1 . Pembukaan
UNDANG-UNDANG DASAR 1945
Bahwa
sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab
itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai
dengan perikemanusiaan dan perikeadilan."
"Dan
perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat
yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke
depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu,
berdaulat, adil dan makmur."
"Atas berkat rahmat Allah
Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya
berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan
dengan ini kemerdekaannya."
"Kemudian daripada itu
untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan
Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang
terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada :
Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab,
persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,
serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
2 . JANJI KODE MORAL PRAMUKA
Janji Pramuka dinamakan dengan Trisatya, sedangkan kode moral Pramuka dinamakan Dharma Pramuka.
Berikut bunyi dari Trisatya dan Dharma Pramuka:
Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
- Menjalankan kewajibanku terhadap tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila.
- Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat.
- Menepati Dharma pramuka
Dharma Pramuka
Pramuka itu:
1. Taqwa kepada tuhan yang maha Esa.
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3. Patriot yang sopan dan kesatria.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
5. Rela menolong dan tabah.
6. Rajin, terampil, dan gembira.
7. Hemat, cermat, dan bersahaja.
8. Disiplin berani dan setia.
9. Bertanggung jawab dan dapat di percaya.
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
Dan untuk para Pramuka yang berumur di bawah 11 tahun (Pramuka Siaga), janji dan kode moralnya adalah:
Dwisatya
aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
- Menjalankan kewajibanku terhadap tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan menurut aturan keluarga.
- Setiap hari berbuat kebaikan.
Dwidharma
Siaga itu menurut Ayah Ibundanya.
- Siaga itu heran dan tidak putus asa.
3 . SALAM PRAMUKA
Salam
Pramuka adalah perwujudan dari penghargaan seseorang Pramuka kepada
Pramuka lainnya. Biasanya salam pramuka diberikan dengan memberikan
hormat sambil meneriakkan “Salam pramuka!” yang diberi salam akan
menjawab dengan meneriakkan “Salam!” sambil menghormat juga.
Fungsi salam pramuka
Salam
untuk melahirkan disiplin, tata tertib yang mewujudkan suatu ikatan
jiwa yang kuat ke dalam maupun ke luar, yang hanya dapat dicapai dengan
adanya saling menyampaikan penghormatan yang dilakukan secara tertib,
sempurna dan penuh keikhlasan.
Macam salam pramuka
Salam pramuka digolongkan menjadi 3 macam:
1. Salam biasa
Yaitu
salam yang diberikan kepada sesama anggota Pramuka. Siapa yang melihat
dulu dialah yang harus memberi salam terlebih dahulu tanpa aba-aba,
tidak pandang pangkat, tua maupun muda. Salam tersebut dapat diberikan
sambil berjalan, sedang duduk, naik sepeda ataupun kendaraan. Jadi tidak
harus berdiri.
2. Salam hormat
Yaitu salam yang diberikan kepada seseorang atau sesuatu yang kedudukannya lebih tinggi.
Untuk salam hormat diberikan kepada :
- Bendera kebangsaan ketika dikibarkan atau diturunkan dalam suatu upacara.
- Jenazah yang sedang lewat atau akan dimakamkan.
- Kepala Negara atau wakilnya, Panglima tinggi, para duta besar, para menteri dan pejabat lainnya.
- Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.
3. Salam janji
Yaitu
salam yang dilakukan ketika ada anggota Pramuka yang sedang dilantik.
Pemberian salam pramuka dilakukan ketika dilakukan pengucapan janji
yaitu Tri Satya atau Dwi Satya. Salam janji juga diberikan pada saat
pengucapan janji Trisatya dalam acara Ulang Janji.
MOTTO GERAKAN PRAMUKA
Motto
Gerakan Pramuka merupakan bagian terpadu proses pendidikan untuk
mengingatkan setiap anggota Gerakan Pramuka bahwa setiap megikuti
kegiatan berarti mempersiapkan diri untuk mengamalkan kode kehormatan
Pramuka.
Motto Gerakan Pramuka adalah
“ SATYAKU KUDARMAKAN DARMAKU KUBAKTIKAN “
Manfaat Motto Gerakan Pramuka terhadap Jiwa anggota Pramuka, antara lain :
1. Menanamkam rasa percaya diri.
2. Menambah semangat pengabdian pada masyarakat, bangsa dan negara.
3. Siap mengamalkan Satya dan Darma Pramuka.
4. Rasa bangga sebagai Pramuka.
5. Memiliki Budaya Kerja yang dilandasi pengabdiannya.
Motto
Gerakan Pramuka wajib dihayati dan selalu diingat bagi anggota Pramuka
dalam merealisasikan pengamalan Satya dan Darma Pramuka dalam kehidupan
sehari hari.
Untuk meningkatkan kebanggaan dan
kekompakan dalam satuan Gerakan Pramuka (mis. Ambalan), disamping wajib
menggunakan Motto Gerakan Pramuka juga diperbolehkan membuat motto
Satuan di satuan masing-masing.
Lambang Gerakan pramuka
Lambang
Gerakan Pramuka adalah tanda pengenal organisasi Gerakan Pramuka yang
bersifat tetap. Lambang ini diciptakan oleh Soenardjo Atmodipuro,
seorang pegawai tinggi Departemen Pertanian yang juga tokoh pramuka.
Lambang
ini dipergunakan pertama kali sejak tanggal 14 Agustus 1961, ketika
Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno menganugrahkan Panji Gerakan
Pendidikan Kepanduan Nasional Indonesia kepada organisasi Gerakan
Pramuka melalui Keputusan Presiden Bentuk
Lambang Gerakan Pramuka
berbentuk / berupa Silluete Tunas Kelapa. Penjabaran tentang Lambang ini
ditetapkan dalam SK Kwarnas Nomer 06/KN/72 tentang Lambang Gerakan
Pramuka.
Arti kiasan
Lambang Gerakan Pramuka mengandung arti kiasan sebagai berikut:
*Buah
nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal. Ini mengandung arti Pramuka
adalah inti bagi kelangsungan hidup bangsa (tunas penerus bangsa).
*Buah nyiur tahan lama. Ini mengandung arti, Pramuka adalah orang yang jasmani dan rohaninya kuat dan ulet.
*Nyiur dapat tumbuh dimana saja. Ini mengandung arti, Pramuka adalah orang yang mampu beradaptasi dalam kondisi apapun
*Nyiur tumbuh menjulang tinggi. Ini mengandung arti, setiap Pramuka memiliki cita-cita yang tinggi.
*Akar nyiur kuat. Mengandung arti, Pramuka berpegang pada dasar-dasar yang kuat.
*Nyiur pohon yang serbaguna. Ini mengandung arti, Pramuka berguna bagi nusa, bangsa dan agama.
Penggunaan
Lambang
Gerakan Pramuka dapat dipergunakan pada Panji, Bendera, Papan Nama
Kwartir / Satuan, Tanda Pengenal dan alat administrasi Gerakan Pramuka
Penggunaan
lambang tersebut dimaksudkan sebagai alat pendidikan untuk mengingatkan
dan menanamkan sifat dan keadaan seperti yang termaktub dalam arti
kiasan lambang Tunas Kelapa itu pada setiap anggota Gerakan Pramuka.
Setiap
anggota Gerakan Pramuka diharapkan mampu mengamalkan dan mempraktekkan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya kepada masyarakat di
sekelilingnya. Sebab generasi muda yang tergabung dalam Gerakan Pramuka
diharapkan kelak mampu menjadi kader pembangunan yang berjiwa Pancasila
4 . Sandi Morse
Adalah
sistem representasi huruf, angka, dan tanda baca dengan menggunakan
sinyal kode. Kode Morse diciptakan oleh Samuel F.B. Morse dan Alfred
Fail pada tahun 1835.
Sandi Morse
Sandi/Kode
morse juga digunakan dan dipelajari di dunia Kepramukaan atau kepanduan.
Dalam dunia kepramukaan kode morse disampaikan menggunakan senter atau
peluit pramuka. Kode morse disampaikan dengan cara menuip peluit dengan
durasi pendek untuk mewakili titik dan meniup peluit dengan durasi
panjang untuk mewakili garis.
Untuk menghafalkan kode ini
digunakan metode yang mengelompokkan huruf-huruf berdasarkan bagaimana
huruf ini diwakili oleh kode morsenya. Pengelompokan tersebut antara
lain Alphabet dengan kode morse yang berkebalikan antara titik dan
garis, misalnya huruf K yang diwakili oleh -.- berkebalikan dengan huruf
R yang diwakili oleh .-. dan alfabet dengan kode morse berlawanan.
Misalnya, huruf A yang diwakili oleh .- dan huruf N yang diwakili oleh
-..
Kemampuan menerima dan mengirimkan kode morse merupakan salah
satu dari kecakapan yang dapat menerima Tanda Kecakapan Khusus(TKK).
Kode morse juga digunakan sebagai kunci dalam memecahkan Sandi Rumput.
Kode Morse adalah contoh bentuk komunikasi digital awal.
Kode
yang paling terkenal dalam Kode Morse adalah SOS (... --- ...), yaitu
kode yang biasanya digunakan untuk memanggil bantuan oleh para pelaut
jika kapal mereka terjebak dalam bahaya. Kode morse juga digunakan oleh
para radio amatir untuk berkomunikasi, keuntungan penggunaan kode morse
pada komunikasi radio adalah alat yang digunakan sangat sederhana, dan
pancaran gelombang radio akan lebih jauh jika menggunakan kode morse
dibandingkan dengan gelombang radio yang ditumpangi suara (audio)
Kode morse dalam pramuka
Kode
morse juga digunakan dan dipelajari di dunia kepramukaan atau
kepanduan. Dalam dunia kepramukaan kode morse disampaikan menggunakan
senter atau peluit pramuka. Kode morse disampaikan dengan cara menuip
peluit dengan durasi pendek untuk mewakili titik dan meniup peluit
dengan durasi panjang untuk mewakili garis
Morse
A • –
B – • • •
C – • – •
D – • •
E •
F • • – •
G – – •
H • • • •
I • •
J • – – –
K – • –
L • – • •
M – –
N – •
O – – –
P • – – •
Q – – • –
R • – •
S • • •
T –
U • • –
V • • • –
W • – –
X – • • –
Y – • – –
Z – – • •
5 . Berkemah
Berkemah
adalah sebuah kegiatan rekreasi di luar ruangan. Kegiatan ini umumnya
dilakukan untuk beristirahat dari ramainya perkotaan, atau dari
keramaian secara umum, untuk menikmati keindahanalam. Berkemah biasanya
dilakukan dengan menginap di lokasi perkemahan, dengan menggunakan
tenda, di bangunan primitif, atau tanpa atap sama sekali.
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, kemah (kata benda) adalah tempat tinggal
darurat, biasanya berupa tenda yang ujungnya hampir menyentuh tanah
dibuat dari kain terpal dan sebagainya. perkemahan (kata benda) 1 hal
berkemah; 2 himpunan kemah (pramuka, pasukan, dsb); tempat berkemah.
Berkemah
sebagai aktivitas rekreasi mulai populer pada awal abad ke-20. Kegiatan
ini juga umumnya disertai dengan kegiatan rekreasi luar ruangan
lainnya, seperti mendaki gunung, berenang, memancing, dan bersepeda
gunung.
Berkemah dalam Kepramukaan
Berkemah atau
Perkemahan adalah salah satu macam kegiatan dalam kepramukaan yang
dilaksanakan secara out bond. Kegiatan ini merupakan salah satu media
pertemuan untuk Pramuka.
Tujuan Perkemahan
memeberikan
pengalaman adanya saling ketergantungan antara unsur-unsur alam dan
kebutuhan untuk melestarikannya, menjaga lingkungan dan mengembangkan
sikap bertanggung jawab akan masa depan yang menghormati keseimbangan
alam.
Mengembangkan kemampuan diri mengatasi
tantangan yang dihadapi, menyadari tidak ada sesuatu yang berlebih di
dalam dirinya, menemukan kembali cara hidup yang menyenangkan dalam
kesederhanaan.
Membina kerjasama dan persatuan dan persaudaraan.
Macam Perkemahan
Ada beberapa macam perkemahan ditinjau dari beberapa hal:
Ditinjau dari Lamanya Waktu, yaitu:
Perkemahan Satu Hari. Yang termasuk dalam Perkemahan satu hari adalah Pesta Siaga
Perkemahan Sabtu Malam Minggu (Persami)
Perkemahan lebih dari tiga hari
Ditinjau dari Tempat Pelaksanaannya, yaitu:
Perkemahan Menetap
Perkemahan Safari (Berpindah-pindah)
Ditinjau dari Tujuannya, yaitu:
Kemah Bakti. Seperti; Perkemahan Wirakarya (PW)
Kemah Pelantikan. Seperti; Perkemahan Pelantikan Tamu Ambalan, Pelantikan Penggalang Ramu dan lain-lain
Kemah Lomba. Seperti; Lomba Tingkat (LT)
Kemah Rekreasi
Kemah Jambore. Seperti; Jambore Ranting (tingkat Kwartir
Ranting/Kecamatan), Jambore Cabang (tingkat Kwartir Cabang /
Kabupaten/Kota, Jambore Daerah (tingkat Kwartir Daerah / Provinsi,
Jambore Nasional (tingkat Kwartir Nasional / se-Indonesia).
Kemah Riset/Penelitian
Ditinjau berdasarkan jumlah pesertanya, yaitu:
Perkemahan satu regu/sangga
Perkemahan satu Pasukan/Ambalan/Racana
Perkemahan tingkat Ranting/Cabang/Daerah/Nasional/Regional/Dunia.
Lain-lain
Dalam berkemah kita perlu mencari tempat yang baik dan ideal, yaitu:
Tanahnya rata atau sedikit miring dan berumput dan terdapat pohon pelindung
Dekat dengan sumber air
Terjamin keamanannya
Tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh dari kampung dan jalan raya
Tidak terlalu jauh dengan pasar, pos keamanan dan pos kesehatan
Memiliki pemandangan menarik
Beberapa
bumi perkemahan atau Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Pramuka atau
Buperta resmi sudah banyak tersedia seperti Bumi Perkemahan Cibubur,
Bumi Perkemahan Cibodas, Bumi Perkemahan Ragunan dll.
6 . Api unggun
Api
unggun adalah api di luar ruang yang didapat dari sengaja menyalakan
kayu bakar, potongan kayu, atau kumpulan dahan, ranting, jerami, atau
daun-daun kering. Pramuka, pecinta alam, atau peminat kegiatan alam
bebas sering membuat api unggun sewaktu berkemah atau melakukan kegiatan
di alam terbuka.
Api unggun dinyalakan dengan maksud untuk
menjaga diri dari binatang buas, menghangatkan diri, isyarat keadaan
bahaya, bagian dari upacara keagamaan atau perayaan, atau sebagai
perapian untuk memasak makanan. Sewaktu berkemah, orang sering berkumpul
di sekitar api unggun untuk menyanyi, menari, atau bermain kembang api.
Bahan makanan seperti ubi jalar, singkong, atau jagung bisa dimasak
dengan cara dibakar dengan api unggun. Makanan juga bisa ditusuk dengan
ranting kayu atau tongkat besi sebelum dipanggang. Alat masak seperti
panci dan wajan juga bisa digunakan di atas perapian dengan bantuan
penumpu dari batu atau kayu.
Potongan kayu atau ranting disusun ke
atas dengan memberi ruang di antara susunan kayu agar api cukup
mendapat oksigen, dan api unggun bisa menyala hingga kayu habis. Angin
kencang, kabut, kondisi kayu yang basah, udara yang sangat lembap, dan
lokasi yang tipis oksigen merupakan penyebab api unggun sulit menyala.
7 . Tanda Kecakapan Khusus
Dalam
kepramukaan, Tanda Kecakapan Khusus (TKK) adalah tanda yang diberikan
kepada peserta didik sebagai bentuk apresiasi atas kemampuan seorang
peserta didik dalam suatu bidang tertentu. TKK bersifat opsional bagi
peserta didik, sehingga seorang peserta didik dapat memiliki TKK yang
berbeda dari peserta didik lain. TKK jumlahnya saat ini mencapai
puluhan, dan kemungkinan akan ditambah seiring dengan kemajuan
teknologi.
Untuk memperoleh suatu TKK, seorang Pramuka harus mampu menyelesaikan Syarat Kecakapan Khusus dalam bidang tersebut.
Pemasangan TKK
TKK dipasang di lengan sebelah kanan baju seragam, dengan dua pilihan pemasangan, yaitu
Melintang, dua jari di bawah lambang Kwartir Daerah/di atas jahitan bawah lengan, atau
Melingkari lambang Kwartir Daerah dengan komposisi dua buah di sebelah
kanan lambang Kwartir Daerah, dua buah di sebelah kiri lambang Kwartir
Daerah, dan satu buah di bawah lambang Kwartir Daerah.
Jumlah TKK
yang dapat dikenakan di baju seragam, paling banyak adalah lima buah.
Jika memiliki TKK lebih dari lima buah, maka seorang Pramuka harus
mengenakannya di selempang atau tetampan.
Pengenaan Selempang
Selempang
(disebut juga tetampan) secara umum hanya dikenakan pada saat upacara
resmi, pelantikan, dan momen penting lainnya. Pada kegiatan-kegiatan
biasa atau pada saat latihan rutin biasa, selempang tidak perlu
digunakan. Selempang dipasang mengarah dari kanan atas ke kiri bawah.
Pembagian TKK
Tanda
Kecakapan Khusus di semua tingkatan peserta didik (siaga,penggalang,
penegak dan pandega), dibagi dalam lima golongan bidang kecakapan dan
memiliki tiga tingkatan.
Golongan Bidang TKK
Lima golongan TKK tersebut ditandai dengan warna dasar TKK yang berbeda, dan digolongkan menjadi:
TKK Bidang Kesehatan dan Ketangkasan dengan warna dasar putih, meliputi:
TKK Gerak Jalan
TKK Pengamat
TKK Penyelidik
TKK Perenang
TKK Juru Layar
TKK Juru Selam
TKK Pendayung
TKK Ski Air
TKK Pencak Silat
TKK Posyandu/TKK Keluarga Berencana
TKK Bidang Agama, Mental, Moral, Spiritual, Pembentukan Pribadi, dan Watak dengan warna dasar kuning, meliputi:
TKK Salat
TKK Khatib
TKK Qori
TKK Muadzin
TKK Penabung
TKK Doa
TKK Gereja
TKK Pelayanan
TKK Saksi Kristus
TKK Terang Alkitab
TKK Suluh Gereja
TKK Bhakti
TKK Dharmapala
TKK Wicaksana
TKK Dana Punia
TKK Bhakti
TKK Pendidikan KB
dan lain-lain
TKK Bidang Keterampilan Teknik Pembangunan dengan warna dasar hijau, meliputi:
TKK Penjilid Buku
TKK Juru Potret
TKK Juru Kulit
TKK Juru Logam
TKK Penenun
TKK Penangkap Ikan
TKK Juru Kebun
TKK Peternak Ulat Sutera
TKK Peternak Lebah
TKK Peternak Kelinci
TKK Filateli
TKK Pengumpul Lencana
TKK Pengumpul Mata Uang
TKK Pengumpul Tanaman Kering
TKK Pengumpul Tanaman Hidup
TKK Juru Masak
TKK Pecinta Dirgantara
TKK Pembuat Pesawat Model
TKK Pengenal Cuaca
TKK Komunikasi
TKK Penjelajah
TKK Juru Peta
TKK Juru Navigasi Laut
TKK Juru Isyarat Bendera
TKK Pelaut
TKK Pengembara
TKK Petani Padi
TKK Penanam Tanaman Hias
TKK Petani Cabai
TKK Juru Bambu
TKK Juru Anyam
TKK Juru Kayu
TKK Juru Batu
TKK Peternak Itik
TKK Peternak Ayam
TKK Peternak Sapi
TKK Peternak Merpati
TKK Pengumpul
TKK Pengumpul Benda
TKK Pengumpul Hewan
TKK Juru Semboyan
TKK Penjahit
TKK Pengendara Sepeda
TKK Juru Konstruksi Pesawat Udara
TKK Juru Mesin Pesawat Udara
TKK Juru Navigasi Udara
TKK Juru Evakuasi Mesin
TKK Pengenal Pesawat Udara
TKK Juru Isyarat Elektronika
TKK Juru Isyarat Optika
TKK Perencana Kapal
TKK Perahu Motor
TKK Berkemah
TKK Petani Bawang
TKK Petani Tanaman Jalar
TKK Peternak Belut
TKK Peternak Lele
TKK Statistika Keluarga Berencana
TKK Pengatur Ruangan
TKK Pengatur Meja Makan
TKK
Bidang Sosial, Perikemanusiaan, Gotong Royong, Ketertiban, Masyarakat,
Perdamaian Dunia, dan Lingkungan Hidup dengan warna dasar biru,
meliputi:
TKK Pemadam Kebakaran
TKK Pengatur Lalu Lintas
TKK Pengamanan Lingkungan
TKK Penunjuk Jalan
TKK Juru Bahasa
TKK Juru Penerang
TKK Korespondensi
TKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
TKK Penyuluh Padi
TKK Keadaan Darurat Udar
TKK Keadaan Darurat Laut
TKK Pembantu Ibu
TKK Pengasuh Anak
TKK Penerima Tamu
TKK Pendaki Gunung
TKK Juru Ukur
TKK Kependudukan
TKK Pendataan Keluarga Berencana
TKK Kesejahteraan Keluarga
TKK Bidang Patriotisme dan Seni Budaya dengan warna dasar merah, meliputi:
TKK Dirigen
TKK Penyanyi
TKK Pelukis
TKK Juru Gambar
TKK Pengarang
TKK Pembaca
TKK Pengatur Rumah
TKK Bidang Kesehatan dan Ketangkasan
TKK Bidang Agama, Mental, Moral, Spiritual, Pembentukan Pribadi, dan Watak
TKK Bidang Keterampilan Teknik Pembangunan
TKK Bidang Sosial, Perikemanusiaan, Gotong Royong, Ketertiban, Masyarakat, Perdamaian Dunia, dan Lingkungan Hidup
TKK Bidang Patriotisme dan Seni Budaya
8 . Struktur organisasi kepramukaan
Gerakan
Pramuka sebagai sebuah Organisasi yang diresmikan pada tanggal 14
Agustus 1961 memiliki struktur yang sangat baik dalam menjalankan
fungsinya sebagai organisasi Negara. Berikut ini adalah struktur
Organisasi Gerakan Pramuka.
Keterangan Singkat :
Presiden Indonesia berperan sebagai pramuka utama selama masa jabatanya
Mabinas (Majelis Pembimbing Nasional)
Mabida (Majelis Pembimbing Daerah)
Mabicab (Majelis Pembimbing Cabang)
Mabiran (Majelis Pembimbing Ranting)
Mabisa (Majelis Pembimbing Saka)
Mabigus (Majelis Pembimbing Gugus Depan)
Kwarnas (Kwartir Nasional)
Kwarda (Kwartir Daerah)
Kwarcab (Kwartir Cabang)
Kwaran (Kwartir Ranting)
Munas (Musyawarah Nasional)
Musda (Musyawarah Daerah)
Mucab (Musyawarah Cabang)
Musran (Musyawarah Ranting)
Mugus (Musyawarah Gugus Depan)
Selanjutnya Dalam hal ini :
Yang disebut Ketua Majelis Pembimbing Nasional adalah Pejabat Pemerintahan tingkat Nasional yakni Presiden dan Wakil Presiden
Yang disebut Ketua Majelis Pembimbing Daerah adalah Pejabat Pemerintahan tingkat Provinsi yakni Gubernur dan Wakil Gubernur
Yang disebut Ketua Majelis Pembimbing Cabang adalah Pejabat Pemerintahan tingkat Kabupaten yakni Bupati dan Wakil Bupati
Yang disebut Ketua Majelis Pembimbing Ranting adalah Pejabat Pemerintahan tingkat Kecamatan yakni Camat dan Wakil Wakil Camat
Yang
disebut Ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan adalah Kepala Sekolah,
Kepala Desa, Dosen atau perangkat yang memimpin Gugus Depan sebagai
pangkalan Pramuka Pertama Pramuka.
Catatan : Semua Ketua Majelis disingkat dengan nama Kama, Jadi akan ada Kamabinas, Kamabida, Kamabicab, Kamabiran, Kamabigus.
Udah dulu ya kawan-kawan sampai jumpa :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar