Rabu, 25 Juni 2014

Praja muda karana

Gerakan pramuka

Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata "Pramuka" merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Orang Muda yang Suka Berkarya.
"Pramuka" merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka Siaga (7-10 tahun), Pramuka Penggalang (11-15 tahun), Pramuka Penegak (16-20 tahun) dan Pramuka Pandega (21-25 tahun). Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan Pramuka, Korps Pelatih Pramuka, Pamong Saka Pramuka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing.
Sedangkan yang dimaksud "Kepramukaan" adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.



Daftar isi:

    Pembukaan UUD 1945

    Janji dan kode moral pramuka

    Salam pramuka

    Morse

    Berkemah

    Api unggun
    Tanda Kecakapan Khusus

    Struktur kepengurusan dalam pramuka




    1 . Pembukaan

UNDANG-UNDANG DASAR 1945

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan."

"Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur."

"Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya."

"Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada :

Ketuhanan Yang Maha Esa,

kemanusiaan yang adil dan beradab,

persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,

serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.



2 . JANJI KODE MORAL PRAMUKA

Janji Pramuka dinamakan dengan Trisatya, sedangkan kode moral Pramuka dinamakan Dharma Pramuka.
Berikut bunyi dari Trisatya dan Dharma Pramuka:

Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
- Menjalankan kewajibanku terhadap tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila.
- Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat.
- Menepati Dharma pramuka

Dharma Pramuka
Pramuka itu:
1. Taqwa kepada tuhan yang maha Esa.
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3. Patriot yang sopan dan kesatria.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
5. Rela menolong dan tabah.
6. Rajin, terampil, dan gembira.
7. Hemat, cermat, dan bersahaja.
8. Disiplin berani dan setia.
9. Bertanggung jawab dan dapat di percaya.
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
Dan untuk para Pramuka yang berumur di bawah 11 tahun (Pramuka Siaga), janji dan kode moralnya adalah:

Dwisatya
aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
- Menjalankan kewajibanku terhadap tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan menurut aturan keluarga.
- Setiap hari berbuat kebaikan.

Dwidharma

    Siaga itu menurut Ayah Ibundanya.
    - Siaga itu heran dan tidak putus asa.

3 . SALAM PRAMUKA

Salam Pramuka adalah perwujudan dari penghargaan seseorang Pramuka kepada Pramuka lainnya. Biasanya salam pramuka diberikan dengan memberikan hormat sambil meneriakkan “Salam pramuka!” yang diberi salam akan menjawab dengan meneriakkan “Salam!” sambil menghormat juga.

       Fungsi salam pramuka
Salam untuk melahirkan disiplin, tata tertib yang mewujudkan suatu ikatan jiwa yang kuat ke dalam maupun ke luar, yang hanya dapat dicapai dengan adanya saling menyampaikan penghormatan yang dilakukan secara tertib, sempurna dan penuh keikhlasan.

    Macam salam pramuka

    Salam pramuka digolongkan menjadi 3 macam:
1. Salam biasa

Yaitu salam yang diberikan kepada sesama anggota Pramuka. Siapa yang melihat dulu dialah yang harus memberi salam terlebih dahulu tanpa aba-aba, tidak pandang pangkat, tua maupun muda. Salam tersebut dapat diberikan sambil berjalan, sedang duduk, naik sepeda ataupun kendaraan. Jadi tidak harus berdiri.

2. Salam hormat
Yaitu salam yang diberikan kepada seseorang atau sesuatu yang kedudukannya lebih tinggi.
Untuk salam hormat diberikan kepada :
- Bendera kebangsaan ketika dikibarkan atau diturunkan dalam suatu upacara.
- Jenazah yang sedang lewat atau akan dimakamkan.
- Kepala Negara atau wakilnya, Panglima tinggi, para duta besar, para menteri dan pejabat lainnya.
- Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.

3. Salam janji
Yaitu salam yang dilakukan ketika ada anggota Pramuka yang sedang dilantik. Pemberian salam pramuka dilakukan ketika dilakukan pengucapan janji yaitu Tri Satya atau Dwi Satya. Salam janji juga diberikan pada saat pengucapan janji Trisatya dalam acara Ulang Janji.

    MOTTO GERAKAN PRAMUKA

Motto Gerakan Pramuka merupakan bagian terpadu proses pendidikan untuk mengingatkan setiap anggota Gerakan Pramuka bahwa setiap megikuti kegiatan berarti mempersiapkan diri untuk mengamalkan kode kehormatan Pramuka.

Motto Gerakan Pramuka adalah
“ SATYAKU KUDARMAKAN DARMAKU KUBAKTIKAN “
Manfaat Motto Gerakan Pramuka terhadap Jiwa anggota Pramuka, antara lain :
1. Menanamkam rasa percaya diri.
2. Menambah semangat pengabdian pada masyarakat, bangsa dan negara.
3. Siap mengamalkan Satya dan Darma Pramuka.
4. Rasa bangga sebagai Pramuka.
5. Memiliki Budaya Kerja yang dilandasi pengabdiannya.
Motto Gerakan Pramuka wajib dihayati dan selalu diingat bagi anggota Pramuka dalam merealisasikan pengamalan Satya dan Darma Pramuka dalam kehidupan sehari hari.

Untuk meningkatkan kebanggaan dan kekompakan dalam satuan Gerakan Pramuka (mis. Ambalan), disamping wajib menggunakan Motto Gerakan Pramuka juga diperbolehkan membuat motto Satuan di satuan masing-masing.

    Lambang Gerakan pramuka

Lambang Gerakan Pramuka adalah tanda pengenal organisasi Gerakan Pramuka yang bersifat tetap. Lambang ini diciptakan oleh Soenardjo Atmodipuro, seorang pegawai tinggi Departemen Pertanian yang juga tokoh pramuka.
Lambang ini dipergunakan pertama kali sejak tanggal 14 Agustus 1961, ketika Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno menganugrahkan Panji Gerakan Pendidikan Kepanduan Nasional Indonesia kepada organisasi Gerakan Pramuka melalui Keputusan Presiden Bentuk
Lambang Gerakan Pramuka berbentuk / berupa Silluete Tunas Kelapa. Penjabaran tentang Lambang ini ditetapkan dalam SK Kwarnas Nomer 06/KN/72 tentang Lambang Gerakan Pramuka.

    Arti kiasan

Lambang Gerakan Pramuka mengandung arti kiasan sebagai berikut:

*Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal. Ini mengandung arti Pramuka adalah inti bagi kelangsungan hidup bangsa (tunas penerus bangsa).
*Buah nyiur tahan lama. Ini mengandung arti, Pramuka adalah orang yang jasmani dan rohaninya kuat dan ulet.
*Nyiur dapat tumbuh dimana saja. Ini mengandung arti, Pramuka adalah orang yang mampu beradaptasi dalam kondisi apapun
*Nyiur tumbuh menjulang tinggi. Ini mengandung arti, setiap Pramuka memiliki cita-cita yang tinggi.
*Akar nyiur kuat. Mengandung arti, Pramuka berpegang pada dasar-dasar yang kuat.
*Nyiur pohon yang serbaguna. Ini mengandung arti, Pramuka berguna bagi nusa, bangsa dan agama.

    Penggunaan

Lambang Gerakan Pramuka dapat dipergunakan pada Panji, Bendera, Papan Nama Kwartir / Satuan, Tanda Pengenal dan alat administrasi Gerakan Pramuka
Penggunaan lambang tersebut dimaksudkan sebagai alat pendidikan untuk mengingatkan dan menanamkan sifat dan keadaan seperti yang termaktub dalam arti kiasan lambang Tunas Kelapa itu pada setiap anggota Gerakan Pramuka.
Setiap anggota Gerakan Pramuka diharapkan mampu mengamalkan dan mempraktekkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya kepada masyarakat di sekelilingnya. Sebab generasi muda yang tergabung dalam Gerakan Pramuka diharapkan kelak mampu menjadi kader pembangunan yang berjiwa Pancasila

4 . Sandi Morse

Adalah sistem representasi huruf, angka, dan tanda baca dengan menggunakan sinyal kode. Kode Morse diciptakan oleh Samuel F.B. Morse dan Alfred Fail pada tahun 1835.

Sandi Morse
Sandi/Kode morse juga digunakan dan dipelajari di dunia Kepramukaan atau kepanduan. Dalam dunia kepramukaan kode morse disampaikan menggunakan senter atau peluit pramuka. Kode morse disampaikan dengan cara menuip peluit dengan durasi pendek untuk mewakili titik dan meniup peluit dengan durasi panjang untuk mewakili garis.
Untuk menghafalkan kode ini digunakan metode yang mengelompokkan huruf-huruf berdasarkan bagaimana huruf ini diwakili oleh kode morsenya. Pengelompokan tersebut antara lain Alphabet dengan kode morse yang berkebalikan antara titik dan garis, misalnya huruf K yang diwakili oleh -.- berkebalikan dengan huruf R yang diwakili oleh .-. dan alfabet dengan kode morse berlawanan. Misalnya, huruf A yang diwakili oleh .- dan huruf N yang diwakili oleh -..
Kemampuan menerima dan mengirimkan kode morse merupakan salah satu dari kecakapan yang dapat menerima Tanda Kecakapan Khusus(TKK). Kode morse juga digunakan sebagai kunci dalam memecahkan Sandi Rumput.
Kode Morse adalah contoh bentuk komunikasi digital awal.
Kode yang paling terkenal dalam Kode Morse adalah SOS (... --- ...), yaitu kode yang biasanya digunakan untuk memanggil bantuan oleh para pelaut jika kapal mereka terjebak dalam bahaya. Kode morse juga digunakan oleh para radio amatir untuk berkomunikasi, keuntungan penggunaan kode morse pada komunikasi radio adalah alat yang digunakan sangat sederhana, dan pancaran gelombang radio akan lebih jauh jika menggunakan kode morse dibandingkan dengan gelombang radio yang ditumpangi suara (audio)
Kode morse dalam pramuka
Kode morse juga digunakan dan dipelajari di dunia kepramukaan atau kepanduan. Dalam dunia kepramukaan kode morse disampaikan menggunakan senter atau peluit pramuka. Kode morse disampaikan dengan cara menuip peluit dengan durasi pendek untuk mewakili titik dan meniup peluit dengan durasi panjang untuk mewakili garis

Morse

    A • –
    B – • • •
    C – • – •
    D – • •
    E •
    F • • – •
    G – – •
    H • • • •
    I • •
    J • – – –
    K – • –
    L • – • •
    M – –
    N – •
    O – – –
    P • – – •
    Q – – • –
    R • – •
    S • • •
    T –
    U • • –
    V • • • –
    W • – –
    X – • • –
    Y – • – –
    Z – – • •


5 . Berkemah

Berkemah adalah sebuah kegiatan rekreasi di luar ruangan. Kegiatan ini umumnya dilakukan untuk beristirahat dari ramainya perkotaan, atau dari keramaian secara umum, untuk menikmati keindahanalam. Berkemah biasanya dilakukan dengan menginap di lokasi perkemahan, dengan menggunakan tenda, di bangunan primitif, atau tanpa atap sama sekali.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kemah (kata benda) adalah tempat tinggal darurat, biasanya berupa tenda yang ujungnya hampir menyentuh tanah dibuat dari kain terpal dan sebagainya. perkemahan (kata benda) 1 hal berkemah; 2 himpunan kemah (pramuka, pasukan, dsb); tempat berkemah.
Berkemah sebagai aktivitas rekreasi mulai populer pada awal abad ke-20. Kegiatan ini juga umumnya disertai dengan kegiatan rekreasi luar ruangan lainnya, seperti mendaki gunung, berenang, memancing, dan bersepeda gunung.

Berkemah dalam Kepramukaan
Berkemah atau Perkemahan adalah salah satu macam kegiatan dalam kepramukaan yang dilaksanakan secara out bond. Kegiatan ini merupakan salah satu media pertemuan untuk Pramuka.

Tujuan Perkemahan
memeberikan pengalaman adanya saling ketergantungan antara unsur-unsur alam dan kebutuhan untuk melestarikannya, menjaga lingkungan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab akan masa depan yang menghormati keseimbangan alam.

    Mengembangkan kemampuan diri mengatasi tantangan yang dihadapi, menyadari tidak ada sesuatu yang berlebih di dalam dirinya, menemukan kembali cara hidup yang menyenangkan dalam kesederhanaan.
    Membina kerjasama dan persatuan dan persaudaraan.
Macam Perkemahan
Ada beberapa macam perkemahan ditinjau dari beberapa hal:
Ditinjau dari Lamanya Waktu, yaitu:
    Perkemahan Satu Hari. Yang termasuk dalam Perkemahan satu hari adalah Pesta Siaga
    Perkemahan Sabtu Malam Minggu (Persami)
    Perkemahan lebih dari tiga hari
Ditinjau dari Tempat Pelaksanaannya, yaitu:
    Perkemahan Menetap
    Perkemahan Safari (Berpindah-pindah)
Ditinjau dari Tujuannya, yaitu:

    Kemah Bakti. Seperti; Perkemahan Wirakarya (PW)
    Kemah Pelantikan. Seperti; Perkemahan Pelantikan Tamu Ambalan, Pelantikan Penggalang Ramu dan lain-lain
    Kemah Lomba. Seperti; Lomba Tingkat (LT)
    Kemah Rekreasi
    Kemah Jambore. Seperti; Jambore Ranting (tingkat Kwartir Ranting/Kecamatan), Jambore Cabang (tingkat Kwartir Cabang / Kabupaten/Kota, Jambore Daerah (tingkat Kwartir Daerah / Provinsi, Jambore Nasional (tingkat Kwartir Nasional / se-Indonesia).
    Kemah Riset/Penelitian
Ditinjau berdasarkan jumlah pesertanya, yaitu:
    Perkemahan satu regu/sangga
    Perkemahan satu Pasukan/Ambalan/Racana
    Perkemahan tingkat Ranting/Cabang/Daerah/Nasional/Regional/Dunia.

Lain-lain
Dalam berkemah kita perlu mencari tempat yang baik dan ideal, yaitu:
    Tanahnya rata atau sedikit miring dan berumput dan terdapat pohon pelindung
    Dekat dengan sumber air
    Terjamin keamanannya
    Tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh dari kampung dan jalan raya
    Tidak terlalu jauh dengan pasar, pos keamanan dan pos kesehatan
    Memiliki pemandangan menarik
Beberapa bumi perkemahan atau Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Pramuka atau Buperta resmi sudah banyak tersedia seperti Bumi Perkemahan Cibubur, Bumi Perkemahan Cibodas, Bumi Perkemahan Ragunan dll.

6 . Api unggun

Api unggun adalah api di luar ruang yang didapat dari sengaja menyalakan kayu bakar, potongan kayu, atau kumpulan dahan, ranting, jerami, atau daun-daun kering. Pramuka, pecinta alam, atau peminat kegiatan alam bebas sering membuat api unggun sewaktu berkemah atau melakukan kegiatan di alam terbuka.
Api unggun dinyalakan dengan maksud untuk menjaga diri dari binatang buas, menghangatkan diri, isyarat keadaan bahaya, bagian dari upacara keagamaan atau perayaan, atau sebagai perapian untuk memasak makanan. Sewaktu berkemah, orang sering berkumpul di sekitar api unggun untuk menyanyi, menari, atau bermain kembang api. Bahan makanan seperti ubi jalar, singkong, atau jagung bisa dimasak dengan cara dibakar dengan api unggun. Makanan juga bisa ditusuk dengan ranting kayu atau tongkat besi sebelum dipanggang. Alat masak seperti panci dan wajan juga bisa digunakan di atas perapian dengan bantuan penumpu dari batu atau kayu.
Potongan kayu atau ranting disusun ke atas dengan memberi ruang di antara susunan kayu agar api cukup mendapat oksigen, dan api unggun bisa menyala hingga kayu habis. Angin kencang, kabut, kondisi kayu yang basah, udara yang sangat lembap, dan lokasi yang tipis oksigen merupakan penyebab api unggun sulit menyala.

7 . Tanda Kecakapan Khusus

Dalam kepramukaan, Tanda Kecakapan Khusus (TKK) adalah tanda yang diberikan kepada peserta didik sebagai bentuk apresiasi atas kemampuan seorang peserta didik dalam suatu bidang tertentu. TKK bersifat opsional bagi peserta didik, sehingga seorang peserta didik dapat memiliki TKK yang berbeda dari peserta didik lain. TKK jumlahnya saat ini mencapai puluhan, dan kemungkinan akan ditambah seiring dengan kemajuan teknologi.
Untuk memperoleh suatu TKK, seorang Pramuka harus mampu menyelesaikan Syarat Kecakapan Khusus dalam bidang tersebut.

    Pemasangan TKK
TKK dipasang di lengan sebelah kanan baju seragam, dengan dua pilihan pemasangan, yaitu
    Melintang, dua jari di bawah lambang Kwartir Daerah/di atas jahitan bawah lengan, atau
    Melingkari lambang Kwartir Daerah dengan komposisi dua buah di sebelah kanan lambang Kwartir Daerah, dua buah di sebelah kiri lambang Kwartir Daerah, dan satu buah di bawah lambang Kwartir Daerah.
Jumlah TKK yang dapat dikenakan di baju seragam, paling banyak adalah lima buah. Jika memiliki TKK lebih dari lima buah, maka seorang Pramuka harus mengenakannya di selempang atau tetampan.

    Pengenaan Selempang
Selempang (disebut juga tetampan) secara umum hanya dikenakan pada saat upacara resmi, pelantikan, dan momen penting lainnya. Pada kegiatan-kegiatan biasa atau pada saat latihan rutin biasa, selempang tidak perlu digunakan. Selempang dipasang mengarah dari kanan atas ke kiri bawah.

    Pembagian TKK
Tanda Kecakapan Khusus di semua tingkatan peserta didik (siaga,penggalang, penegak dan pandega), dibagi dalam lima golongan bidang kecakapan dan memiliki tiga tingkatan.

    Golongan Bidang TKK
Lima golongan TKK tersebut ditandai dengan warna dasar TKK yang berbeda, dan digolongkan menjadi:
TKK Bidang Kesehatan dan Ketangkasan dengan warna dasar putih, meliputi:
    TKK Gerak Jalan
    TKK Pengamat
    TKK Penyelidik
    TKK Perenang
    TKK Juru Layar
    TKK Juru Selam
    TKK Pendayung
    TKK Ski Air
    TKK Pencak Silat
    TKK Posyandu/TKK Keluarga Berencana

TKK Bidang Agama, Mental, Moral, Spiritual, Pembentukan Pribadi, dan Watak dengan warna dasar kuning, meliputi:

    TKK Salat
    TKK Khatib
    TKK Qori
    TKK Muadzin
    TKK Penabung
    TKK Doa
    TKK Gereja
    TKK Pelayanan
    TKK Saksi Kristus
    TKK Terang Alkitab
    TKK Suluh Gereja
    TKK Bhakti
    TKK Dharmapala
    TKK Wicaksana
    TKK Dana Punia
    TKK Bhakti
    TKK Pendidikan KB
dan lain-lain

TKK Bidang Keterampilan Teknik Pembangunan dengan warna dasar hijau, meliputi:

    TKK Penjilid Buku
    TKK Juru Potret
    TKK Juru Kulit
    TKK Juru Logam
    TKK Penenun
    TKK Penangkap Ikan
    TKK Juru Kebun
    TKK Peternak Ulat Sutera
    TKK Peternak Lebah
    TKK Peternak Kelinci
    TKK Filateli
    TKK Pengumpul Lencana
    TKK Pengumpul Mata Uang
    TKK Pengumpul Tanaman Kering
    TKK Pengumpul Tanaman Hidup
    TKK Juru Masak
    TKK Pecinta Dirgantara
    TKK Pembuat Pesawat Model
    TKK Pengenal Cuaca
    TKK Komunikasi
    TKK Penjelajah
    TKK Juru Peta
    TKK Juru Navigasi Laut
    TKK Juru Isyarat Bendera
    TKK Pelaut
    TKK Pengembara
    TKK Petani Padi
    TKK Penanam Tanaman Hias
    TKK Petani Cabai
    TKK Juru Bambu
    TKK Juru Anyam
    TKK Juru Kayu
    TKK Juru Batu
    TKK Peternak Itik
    TKK Peternak Ayam
    TKK Peternak Sapi
    TKK Peternak Merpati
    TKK Pengumpul
    TKK Pengumpul Benda
    TKK Pengumpul Hewan
    TKK Juru Semboyan
    TKK Penjahit
    TKK Pengendara Sepeda
    TKK Juru Konstruksi Pesawat Udara
    TKK Juru Mesin Pesawat Udara
    TKK Juru Navigasi Udara
    TKK Juru Evakuasi Mesin
    TKK Pengenal Pesawat Udara
    TKK Juru Isyarat Elektronika
    TKK Juru Isyarat Optika
    TKK Perencana Kapal
    TKK Perahu Motor
    TKK Berkemah
    TKK Petani Bawang
    TKK Petani Tanaman Jalar
    TKK Peternak Belut
    TKK Peternak Lele
    TKK Statistika Keluarga Berencana
    TKK Pengatur Ruangan
    TKK Pengatur Meja Makan

TKK Bidang Sosial, Perikemanusiaan, Gotong Royong, Ketertiban, Masyarakat, Perdamaian Dunia, dan Lingkungan Hidup dengan warna dasar biru, meliputi:

    TKK Pemadam Kebakaran
    TKK Pengatur Lalu Lintas
    TKK Pengamanan Lingkungan
    TKK Penunjuk Jalan
    TKK Juru Bahasa
    TKK Juru Penerang
    TKK Korespondensi
    TKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
    TKK Penyuluh Padi
    TKK Keadaan Darurat Udar
    TKK Keadaan Darurat Laut
    TKK Pembantu Ibu
    TKK Pengasuh Anak
    TKK Penerima Tamu
    TKK Pendaki Gunung
    TKK Juru Ukur
    TKK Kependudukan
    TKK Pendataan Keluarga Berencana
    TKK Kesejahteraan Keluarga

TKK Bidang Patriotisme dan Seni Budaya dengan warna dasar merah, meliputi:

    TKK Dirigen
    TKK Penyanyi
    TKK Pelukis
    TKK Juru Gambar
    TKK Pengarang
    TKK Pembaca
    TKK Pengatur Rumah
    TKK Bidang Kesehatan dan Ketangkasan
    TKK Bidang Agama, Mental, Moral, Spiritual, Pembentukan Pribadi, dan Watak
    TKK Bidang Keterampilan Teknik Pembangunan
    TKK Bidang Sosial, Perikemanusiaan, Gotong Royong, Ketertiban, Masyarakat, Perdamaian Dunia, dan Lingkungan Hidup
    TKK Bidang Patriotisme dan Seni Budaya

8 . Struktur organisasi kepramukaan

Gerakan Pramuka sebagai sebuah Organisasi yang diresmikan pada tanggal 14 Agustus 1961 memiliki struktur yang sangat baik dalam menjalankan fungsinya sebagai organisasi Negara. Berikut ini adalah struktur Organisasi Gerakan Pramuka.

Keterangan Singkat :

    Presiden Indonesia berperan sebagai pramuka utama selama masa jabatanya
    Mabinas (Majelis Pembimbing Nasional)
    Mabida (Majelis Pembimbing Daerah)
    Mabicab (Majelis Pembimbing Cabang)
    Mabiran (Majelis Pembimbing Ranting)
    Mabisa (Majelis Pembimbing Saka)
    Mabigus (Majelis Pembimbing Gugus Depan)
    Kwarnas (Kwartir Nasional)
    Kwarda (Kwartir Daerah)
    Kwarcab (Kwartir Cabang)
    Kwaran (Kwartir Ranting)
    Munas (Musyawarah Nasional)
    Musda (Musyawarah Daerah)
    Mucab (Musyawarah Cabang)
    Musran (Musyawarah Ranting)
    Mugus (Musyawarah Gugus Depan)

Selanjutnya Dalam hal ini :

Yang disebut Ketua Majelis Pembimbing Nasional adalah Pejabat Pemerintahan tingkat Nasional yakni Presiden dan Wakil Presiden
Yang disebut Ketua Majelis Pembimbing Daerah adalah Pejabat Pemerintahan tingkat Provinsi yakni Gubernur dan Wakil Gubernur
Yang disebut Ketua Majelis Pembimbing Cabang adalah Pejabat Pemerintahan tingkat Kabupaten yakni Bupati dan Wakil Bupati
Yang disebut Ketua Majelis Pembimbing Ranting adalah Pejabat Pemerintahan tingkat Kecamatan yakni Camat dan Wakil Wakil Camat
Yang disebut Ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan adalah Kepala Sekolah, Kepala Desa, Dosen atau perangkat yang memimpin Gugus Depan sebagai pangkalan Pramuka Pertama Pramuka.
Catatan : Semua Ketua Majelis disingkat dengan nama Kama, Jadi akan ada Kamabinas, Kamabida, Kamabicab, Kamabiran, Kamabigus.





Udah dulu ya kawan-kawan sampai jumpa :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar