Beberapa photo dari kwaran SAMBIKEREP yang tlah di ambil pada waktu jambore cabang surabaya 2014
Pramuka.com
Rabu, 17 September 2014
Rabu, 25 Juni 2014
Buku pramuka boyman '' Ragam latih pramuka ''
Kali ini saya coba memposting tentang " Buku Pramuka Boyman "
Salam Pramuka!
Boyman adalah nama panggilan untuk Baden Powell (Bapak Pramuka Dunia) yang artinya laki-laki dewasa yang berjiwa muda. Buku Boyman ini didesain secara menarik, dilengkapi dengan gambar-gambar / ilustrasi yang berguna untuk kegiatan kepramukaan khususnya dan kegiatan di alam terbuka pada umumnya.
Buku ini mengajak kita untuk berpetualang di alam terbuka dengan keterampilan-keterampilan yang menantang. Keterbatasan buku-buku kepramukaan yang ada selama ini membuat buku Boyman ini pantas dimiliki. Petualangan besar telah menanti begitu Anda mulai membacanya..
Berikut ini beberapa hal menarik yang dapat Anda pelajari dari Buku Pramuka Boyman Ragam Latih Pramuka:
Ok itulah sedikit informasi tentang " Buku pramuka Boyman " Thank's kawan smpai jumpa!
Salam pramuka!
Salam Pramuka!
Boyman adalah nama panggilan untuk Baden Powell (Bapak Pramuka Dunia) yang artinya laki-laki dewasa yang berjiwa muda. Buku Boyman ini didesain secara menarik, dilengkapi dengan gambar-gambar / ilustrasi yang berguna untuk kegiatan kepramukaan khususnya dan kegiatan di alam terbuka pada umumnya.
Buku ini mengajak kita untuk berpetualang di alam terbuka dengan keterampilan-keterampilan yang menantang. Keterbatasan buku-buku kepramukaan yang ada selama ini membuat buku Boyman ini pantas dimiliki. Petualangan besar telah menanti begitu Anda mulai membacanya..
- Prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
- Berkemah, teori dan teknik hidup di alam bebas
- Huruf Morse, cara mengirim dan menerima pesan Morse
- Kompas (Penunjuk Arah Mata Angin)
- Membaca peta
- Tanda jejak dan mencari jejak
- Simpul (tali temali)
- Binatang sebagai bahan survival dan mengenal binatang beracun
- dan masih banyak lagi
Ok itulah sedikit informasi tentang " Buku pramuka Boyman " Thank's kawan smpai jumpa!
Salam pramuka!
Praja muda karana
Gerakan pramuka
Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata "Pramuka" merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Orang Muda yang Suka Berkarya.
"Pramuka" merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka Siaga (7-10 tahun), Pramuka Penggalang (11-15 tahun), Pramuka Penegak (16-20 tahun) dan Pramuka Pandega (21-25 tahun). Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan Pramuka, Korps Pelatih Pramuka, Pamong Saka Pramuka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing.
Sedangkan yang dimaksud "Kepramukaan" adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.
Daftar isi:
Pembukaan UUD 1945
Janji dan kode moral pramuka
Salam pramuka
Morse
Berkemah
Api unggun
Tanda Kecakapan Khusus
Struktur kepengurusan dalam pramuka
1 . Pembukaan
UNDANG-UNDANG DASAR 1945
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan."
"Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur."
"Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya."
"Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada :
Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab,
persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,
serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
2 . JANJI KODE MORAL PRAMUKA
Janji Pramuka dinamakan dengan Trisatya, sedangkan kode moral Pramuka dinamakan Dharma Pramuka.
Berikut bunyi dari Trisatya dan Dharma Pramuka:
Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
- Menjalankan kewajibanku terhadap tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila.
- Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat.
- Menepati Dharma pramuka
Dharma Pramuka
Pramuka itu:
1. Taqwa kepada tuhan yang maha Esa.
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3. Patriot yang sopan dan kesatria.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
5. Rela menolong dan tabah.
6. Rajin, terampil, dan gembira.
7. Hemat, cermat, dan bersahaja.
8. Disiplin berani dan setia.
9. Bertanggung jawab dan dapat di percaya.
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
Dan untuk para Pramuka yang berumur di bawah 11 tahun (Pramuka Siaga), janji dan kode moralnya adalah:
Dwisatya
aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
- Menjalankan kewajibanku terhadap tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan menurut aturan keluarga.
- Setiap hari berbuat kebaikan.
Dwidharma
Siaga itu menurut Ayah Ibundanya.
- Siaga itu heran dan tidak putus asa.
3 . SALAM PRAMUKA
Salam Pramuka adalah perwujudan dari penghargaan seseorang Pramuka kepada Pramuka lainnya. Biasanya salam pramuka diberikan dengan memberikan hormat sambil meneriakkan “Salam pramuka!” yang diberi salam akan menjawab dengan meneriakkan “Salam!” sambil menghormat juga.
Fungsi salam pramuka
Salam untuk melahirkan disiplin, tata tertib yang mewujudkan suatu ikatan jiwa yang kuat ke dalam maupun ke luar, yang hanya dapat dicapai dengan adanya saling menyampaikan penghormatan yang dilakukan secara tertib, sempurna dan penuh keikhlasan.
Macam salam pramuka
Salam pramuka digolongkan menjadi 3 macam:
1. Salam biasa
Yaitu salam yang diberikan kepada sesama anggota Pramuka. Siapa yang melihat dulu dialah yang harus memberi salam terlebih dahulu tanpa aba-aba, tidak pandang pangkat, tua maupun muda. Salam tersebut dapat diberikan sambil berjalan, sedang duduk, naik sepeda ataupun kendaraan. Jadi tidak harus berdiri.
2. Salam hormat
Yaitu salam yang diberikan kepada seseorang atau sesuatu yang kedudukannya lebih tinggi.
Untuk salam hormat diberikan kepada :
- Bendera kebangsaan ketika dikibarkan atau diturunkan dalam suatu upacara.
- Jenazah yang sedang lewat atau akan dimakamkan.
- Kepala Negara atau wakilnya, Panglima tinggi, para duta besar, para menteri dan pejabat lainnya.
- Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.
3. Salam janji
Yaitu salam yang dilakukan ketika ada anggota Pramuka yang sedang dilantik. Pemberian salam pramuka dilakukan ketika dilakukan pengucapan janji yaitu Tri Satya atau Dwi Satya. Salam janji juga diberikan pada saat pengucapan janji Trisatya dalam acara Ulang Janji.
MOTTO GERAKAN PRAMUKA
Motto Gerakan Pramuka merupakan bagian terpadu proses pendidikan untuk mengingatkan setiap anggota Gerakan Pramuka bahwa setiap megikuti kegiatan berarti mempersiapkan diri untuk mengamalkan kode kehormatan Pramuka.
Motto Gerakan Pramuka adalah
“ SATYAKU KUDARMAKAN DARMAKU KUBAKTIKAN “
Manfaat Motto Gerakan Pramuka terhadap Jiwa anggota Pramuka, antara lain :
1. Menanamkam rasa percaya diri.
2. Menambah semangat pengabdian pada masyarakat, bangsa dan negara.
3. Siap mengamalkan Satya dan Darma Pramuka.
4. Rasa bangga sebagai Pramuka.
5. Memiliki Budaya Kerja yang dilandasi pengabdiannya.
Motto Gerakan Pramuka wajib dihayati dan selalu diingat bagi anggota Pramuka dalam merealisasikan pengamalan Satya dan Darma Pramuka dalam kehidupan sehari hari.
Untuk meningkatkan kebanggaan dan kekompakan dalam satuan Gerakan Pramuka (mis. Ambalan), disamping wajib menggunakan Motto Gerakan Pramuka juga diperbolehkan membuat motto Satuan di satuan masing-masing.
Lambang Gerakan pramuka
Lambang Gerakan Pramuka adalah tanda pengenal organisasi Gerakan Pramuka yang bersifat tetap. Lambang ini diciptakan oleh Soenardjo Atmodipuro, seorang pegawai tinggi Departemen Pertanian yang juga tokoh pramuka.
Lambang ini dipergunakan pertama kali sejak tanggal 14 Agustus 1961, ketika Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno menganugrahkan Panji Gerakan Pendidikan Kepanduan Nasional Indonesia kepada organisasi Gerakan Pramuka melalui Keputusan Presiden Bentuk
Lambang Gerakan Pramuka berbentuk / berupa Silluete Tunas Kelapa. Penjabaran tentang Lambang ini ditetapkan dalam SK Kwarnas Nomer 06/KN/72 tentang Lambang Gerakan Pramuka.
Arti kiasan
Lambang Gerakan Pramuka mengandung arti kiasan sebagai berikut:
*Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal. Ini mengandung arti Pramuka adalah inti bagi kelangsungan hidup bangsa (tunas penerus bangsa).
*Buah nyiur tahan lama. Ini mengandung arti, Pramuka adalah orang yang jasmani dan rohaninya kuat dan ulet.
*Nyiur dapat tumbuh dimana saja. Ini mengandung arti, Pramuka adalah orang yang mampu beradaptasi dalam kondisi apapun
*Nyiur tumbuh menjulang tinggi. Ini mengandung arti, setiap Pramuka memiliki cita-cita yang tinggi.
*Akar nyiur kuat. Mengandung arti, Pramuka berpegang pada dasar-dasar yang kuat.
*Nyiur pohon yang serbaguna. Ini mengandung arti, Pramuka berguna bagi nusa, bangsa dan agama.
Penggunaan
Lambang Gerakan Pramuka dapat dipergunakan pada Panji, Bendera, Papan Nama Kwartir / Satuan, Tanda Pengenal dan alat administrasi Gerakan Pramuka
Penggunaan lambang tersebut dimaksudkan sebagai alat pendidikan untuk mengingatkan dan menanamkan sifat dan keadaan seperti yang termaktub dalam arti kiasan lambang Tunas Kelapa itu pada setiap anggota Gerakan Pramuka.
Setiap anggota Gerakan Pramuka diharapkan mampu mengamalkan dan mempraktekkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya kepada masyarakat di sekelilingnya. Sebab generasi muda yang tergabung dalam Gerakan Pramuka diharapkan kelak mampu menjadi kader pembangunan yang berjiwa Pancasila
4 . Sandi Morse
Adalah sistem representasi huruf, angka, dan tanda baca dengan menggunakan sinyal kode. Kode Morse diciptakan oleh Samuel F.B. Morse dan Alfred Fail pada tahun 1835.
Sandi Morse
Sandi/Kode morse juga digunakan dan dipelajari di dunia Kepramukaan atau kepanduan. Dalam dunia kepramukaan kode morse disampaikan menggunakan senter atau peluit pramuka. Kode morse disampaikan dengan cara menuip peluit dengan durasi pendek untuk mewakili titik dan meniup peluit dengan durasi panjang untuk mewakili garis.
Untuk menghafalkan kode ini digunakan metode yang mengelompokkan huruf-huruf berdasarkan bagaimana huruf ini diwakili oleh kode morsenya. Pengelompokan tersebut antara lain Alphabet dengan kode morse yang berkebalikan antara titik dan garis, misalnya huruf K yang diwakili oleh -.- berkebalikan dengan huruf R yang diwakili oleh .-. dan alfabet dengan kode morse berlawanan. Misalnya, huruf A yang diwakili oleh .- dan huruf N yang diwakili oleh -..
Kemampuan menerima dan mengirimkan kode morse merupakan salah satu dari kecakapan yang dapat menerima Tanda Kecakapan Khusus(TKK). Kode morse juga digunakan sebagai kunci dalam memecahkan Sandi Rumput.
Kode Morse adalah contoh bentuk komunikasi digital awal.
Kode yang paling terkenal dalam Kode Morse adalah SOS (... --- ...), yaitu kode yang biasanya digunakan untuk memanggil bantuan oleh para pelaut jika kapal mereka terjebak dalam bahaya. Kode morse juga digunakan oleh para radio amatir untuk berkomunikasi, keuntungan penggunaan kode morse pada komunikasi radio adalah alat yang digunakan sangat sederhana, dan pancaran gelombang radio akan lebih jauh jika menggunakan kode morse dibandingkan dengan gelombang radio yang ditumpangi suara (audio)
Kode morse dalam pramuka
Kode morse juga digunakan dan dipelajari di dunia kepramukaan atau kepanduan. Dalam dunia kepramukaan kode morse disampaikan menggunakan senter atau peluit pramuka. Kode morse disampaikan dengan cara menuip peluit dengan durasi pendek untuk mewakili titik dan meniup peluit dengan durasi panjang untuk mewakili garis
Morse
A • –
B – • • •
C – • – •
D – • •
E •
F • • – •
G – – •
H • • • •
I • •
J • – – –
K – • –
L • – • •
M – –
N – •
O – – –
P • – – •
Q – – • –
R • – •
S • • •
T –
U • • –
V • • • –
W • – –
X – • • –
Y – • – –
Z – – • •
5 . Berkemah
Berkemah adalah sebuah kegiatan rekreasi di luar ruangan. Kegiatan ini umumnya dilakukan untuk beristirahat dari ramainya perkotaan, atau dari keramaian secara umum, untuk menikmati keindahanalam. Berkemah biasanya dilakukan dengan menginap di lokasi perkemahan, dengan menggunakan tenda, di bangunan primitif, atau tanpa atap sama sekali.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kemah (kata benda) adalah tempat tinggal darurat, biasanya berupa tenda yang ujungnya hampir menyentuh tanah dibuat dari kain terpal dan sebagainya. perkemahan (kata benda) 1 hal berkemah; 2 himpunan kemah (pramuka, pasukan, dsb); tempat berkemah.
Berkemah sebagai aktivitas rekreasi mulai populer pada awal abad ke-20. Kegiatan ini juga umumnya disertai dengan kegiatan rekreasi luar ruangan lainnya, seperti mendaki gunung, berenang, memancing, dan bersepeda gunung.
Berkemah dalam Kepramukaan
Berkemah atau Perkemahan adalah salah satu macam kegiatan dalam kepramukaan yang dilaksanakan secara out bond. Kegiatan ini merupakan salah satu media pertemuan untuk Pramuka.
Tujuan Perkemahan
memeberikan pengalaman adanya saling ketergantungan antara unsur-unsur alam dan kebutuhan untuk melestarikannya, menjaga lingkungan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab akan masa depan yang menghormati keseimbangan alam.
Mengembangkan kemampuan diri mengatasi tantangan yang dihadapi, menyadari tidak ada sesuatu yang berlebih di dalam dirinya, menemukan kembali cara hidup yang menyenangkan dalam kesederhanaan.
Membina kerjasama dan persatuan dan persaudaraan.
Macam Perkemahan
Ada beberapa macam perkemahan ditinjau dari beberapa hal:
Ditinjau dari Lamanya Waktu, yaitu:
Perkemahan Satu Hari. Yang termasuk dalam Perkemahan satu hari adalah Pesta Siaga
Perkemahan Sabtu Malam Minggu (Persami)
Perkemahan lebih dari tiga hari
Ditinjau dari Tempat Pelaksanaannya, yaitu:
Perkemahan Menetap
Perkemahan Safari (Berpindah-pindah)
Ditinjau dari Tujuannya, yaitu:
Kemah Bakti. Seperti; Perkemahan Wirakarya (PW)
Kemah Pelantikan. Seperti; Perkemahan Pelantikan Tamu Ambalan, Pelantikan Penggalang Ramu dan lain-lain
Kemah Lomba. Seperti; Lomba Tingkat (LT)
Kemah Rekreasi
Kemah Jambore. Seperti; Jambore Ranting (tingkat Kwartir Ranting/Kecamatan), Jambore Cabang (tingkat Kwartir Cabang / Kabupaten/Kota, Jambore Daerah (tingkat Kwartir Daerah / Provinsi, Jambore Nasional (tingkat Kwartir Nasional / se-Indonesia).
Kemah Riset/Penelitian
Ditinjau berdasarkan jumlah pesertanya, yaitu:
Perkemahan satu regu/sangga
Perkemahan satu Pasukan/Ambalan/Racana
Perkemahan tingkat Ranting/Cabang/Daerah/Nasional/Regional/Dunia.
Lain-lain
Dalam berkemah kita perlu mencari tempat yang baik dan ideal, yaitu:
Tanahnya rata atau sedikit miring dan berumput dan terdapat pohon pelindung
Dekat dengan sumber air
Terjamin keamanannya
Tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh dari kampung dan jalan raya
Tidak terlalu jauh dengan pasar, pos keamanan dan pos kesehatan
Memiliki pemandangan menarik
Beberapa bumi perkemahan atau Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Pramuka atau Buperta resmi sudah banyak tersedia seperti Bumi Perkemahan Cibubur, Bumi Perkemahan Cibodas, Bumi Perkemahan Ragunan dll.
6 . Api unggun
Api unggun adalah api di luar ruang yang didapat dari sengaja menyalakan kayu bakar, potongan kayu, atau kumpulan dahan, ranting, jerami, atau daun-daun kering. Pramuka, pecinta alam, atau peminat kegiatan alam bebas sering membuat api unggun sewaktu berkemah atau melakukan kegiatan di alam terbuka.
Api unggun dinyalakan dengan maksud untuk menjaga diri dari binatang buas, menghangatkan diri, isyarat keadaan bahaya, bagian dari upacara keagamaan atau perayaan, atau sebagai perapian untuk memasak makanan. Sewaktu berkemah, orang sering berkumpul di sekitar api unggun untuk menyanyi, menari, atau bermain kembang api. Bahan makanan seperti ubi jalar, singkong, atau jagung bisa dimasak dengan cara dibakar dengan api unggun. Makanan juga bisa ditusuk dengan ranting kayu atau tongkat besi sebelum dipanggang. Alat masak seperti panci dan wajan juga bisa digunakan di atas perapian dengan bantuan penumpu dari batu atau kayu.
Potongan kayu atau ranting disusun ke atas dengan memberi ruang di antara susunan kayu agar api cukup mendapat oksigen, dan api unggun bisa menyala hingga kayu habis. Angin kencang, kabut, kondisi kayu yang basah, udara yang sangat lembap, dan lokasi yang tipis oksigen merupakan penyebab api unggun sulit menyala.
7 . Tanda Kecakapan Khusus
Dalam kepramukaan, Tanda Kecakapan Khusus (TKK) adalah tanda yang diberikan kepada peserta didik sebagai bentuk apresiasi atas kemampuan seorang peserta didik dalam suatu bidang tertentu. TKK bersifat opsional bagi peserta didik, sehingga seorang peserta didik dapat memiliki TKK yang berbeda dari peserta didik lain. TKK jumlahnya saat ini mencapai puluhan, dan kemungkinan akan ditambah seiring dengan kemajuan teknologi.
Untuk memperoleh suatu TKK, seorang Pramuka harus mampu menyelesaikan Syarat Kecakapan Khusus dalam bidang tersebut.
Pemasangan TKK
TKK dipasang di lengan sebelah kanan baju seragam, dengan dua pilihan pemasangan, yaitu
Melintang, dua jari di bawah lambang Kwartir Daerah/di atas jahitan bawah lengan, atau
Melingkari lambang Kwartir Daerah dengan komposisi dua buah di sebelah kanan lambang Kwartir Daerah, dua buah di sebelah kiri lambang Kwartir Daerah, dan satu buah di bawah lambang Kwartir Daerah.
Jumlah TKK yang dapat dikenakan di baju seragam, paling banyak adalah lima buah. Jika memiliki TKK lebih dari lima buah, maka seorang Pramuka harus mengenakannya di selempang atau tetampan.
Pengenaan Selempang
Selempang (disebut juga tetampan) secara umum hanya dikenakan pada saat upacara resmi, pelantikan, dan momen penting lainnya. Pada kegiatan-kegiatan biasa atau pada saat latihan rutin biasa, selempang tidak perlu digunakan. Selempang dipasang mengarah dari kanan atas ke kiri bawah.
Pembagian TKK
Tanda Kecakapan Khusus di semua tingkatan peserta didik (siaga,penggalang, penegak dan pandega), dibagi dalam lima golongan bidang kecakapan dan memiliki tiga tingkatan.
Golongan Bidang TKK
Lima golongan TKK tersebut ditandai dengan warna dasar TKK yang berbeda, dan digolongkan menjadi:
TKK Bidang Kesehatan dan Ketangkasan dengan warna dasar putih, meliputi:
TKK Gerak Jalan
TKK Pengamat
TKK Penyelidik
TKK Perenang
TKK Juru Layar
TKK Juru Selam
TKK Pendayung
TKK Ski Air
TKK Pencak Silat
TKK Posyandu/TKK Keluarga Berencana
TKK Bidang Agama, Mental, Moral, Spiritual, Pembentukan Pribadi, dan Watak dengan warna dasar kuning, meliputi:
TKK Salat
TKK Khatib
TKK Qori
TKK Muadzin
TKK Penabung
TKK Doa
TKK Gereja
TKK Pelayanan
TKK Saksi Kristus
TKK Terang Alkitab
TKK Suluh Gereja
TKK Bhakti
TKK Dharmapala
TKK Wicaksana
TKK Dana Punia
TKK Bhakti
TKK Pendidikan KB
dan lain-lain
TKK Bidang Keterampilan Teknik Pembangunan dengan warna dasar hijau, meliputi:
TKK Penjilid Buku
TKK Juru Potret
TKK Juru Kulit
TKK Juru Logam
TKK Penenun
TKK Penangkap Ikan
TKK Juru Kebun
TKK Peternak Ulat Sutera
TKK Peternak Lebah
TKK Peternak Kelinci
TKK Filateli
TKK Pengumpul Lencana
TKK Pengumpul Mata Uang
TKK Pengumpul Tanaman Kering
TKK Pengumpul Tanaman Hidup
TKK Juru Masak
TKK Pecinta Dirgantara
TKK Pembuat Pesawat Model
TKK Pengenal Cuaca
TKK Komunikasi
TKK Penjelajah
TKK Juru Peta
TKK Juru Navigasi Laut
TKK Juru Isyarat Bendera
TKK Pelaut
TKK Pengembara
TKK Petani Padi
TKK Penanam Tanaman Hias
TKK Petani Cabai
TKK Juru Bambu
TKK Juru Anyam
TKK Juru Kayu
TKK Juru Batu
TKK Peternak Itik
TKK Peternak Ayam
TKK Peternak Sapi
TKK Peternak Merpati
TKK Pengumpul
TKK Pengumpul Benda
TKK Pengumpul Hewan
TKK Juru Semboyan
TKK Penjahit
TKK Pengendara Sepeda
TKK Juru Konstruksi Pesawat Udara
TKK Juru Mesin Pesawat Udara
TKK Juru Navigasi Udara
TKK Juru Evakuasi Mesin
TKK Pengenal Pesawat Udara
TKK Juru Isyarat Elektronika
TKK Juru Isyarat Optika
TKK Perencana Kapal
TKK Perahu Motor
TKK Berkemah
TKK Petani Bawang
TKK Petani Tanaman Jalar
TKK Peternak Belut
TKK Peternak Lele
TKK Statistika Keluarga Berencana
TKK Pengatur Ruangan
TKK Pengatur Meja Makan
TKK Bidang Sosial, Perikemanusiaan, Gotong Royong, Ketertiban, Masyarakat, Perdamaian Dunia, dan Lingkungan Hidup dengan warna dasar biru, meliputi:
TKK Pemadam Kebakaran
TKK Pengatur Lalu Lintas
TKK Pengamanan Lingkungan
TKK Penunjuk Jalan
TKK Juru Bahasa
TKK Juru Penerang
TKK Korespondensi
TKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
TKK Penyuluh Padi
TKK Keadaan Darurat Udar
TKK Keadaan Darurat Laut
TKK Pembantu Ibu
TKK Pengasuh Anak
TKK Penerima Tamu
TKK Pendaki Gunung
TKK Juru Ukur
TKK Kependudukan
TKK Pendataan Keluarga Berencana
TKK Kesejahteraan Keluarga
TKK Bidang Patriotisme dan Seni Budaya dengan warna dasar merah, meliputi:
TKK Dirigen
TKK Penyanyi
TKK Pelukis
TKK Juru Gambar
TKK Pengarang
TKK Pembaca
TKK Pengatur Rumah
TKK Bidang Kesehatan dan Ketangkasan
TKK Bidang Agama, Mental, Moral, Spiritual, Pembentukan Pribadi, dan Watak
TKK Bidang Keterampilan Teknik Pembangunan
TKK Bidang Sosial, Perikemanusiaan, Gotong Royong, Ketertiban, Masyarakat, Perdamaian Dunia, dan Lingkungan Hidup
TKK Bidang Patriotisme dan Seni Budaya
8 . Struktur organisasi kepramukaan
Gerakan Pramuka sebagai sebuah Organisasi yang diresmikan pada tanggal 14 Agustus 1961 memiliki struktur yang sangat baik dalam menjalankan fungsinya sebagai organisasi Negara. Berikut ini adalah struktur Organisasi Gerakan Pramuka.
Keterangan Singkat :
Presiden Indonesia berperan sebagai pramuka utama selama masa jabatanya
Mabinas (Majelis Pembimbing Nasional)
Mabida (Majelis Pembimbing Daerah)
Mabicab (Majelis Pembimbing Cabang)
Mabiran (Majelis Pembimbing Ranting)
Mabisa (Majelis Pembimbing Saka)
Mabigus (Majelis Pembimbing Gugus Depan)
Kwarnas (Kwartir Nasional)
Kwarda (Kwartir Daerah)
Kwarcab (Kwartir Cabang)
Kwaran (Kwartir Ranting)
Munas (Musyawarah Nasional)
Musda (Musyawarah Daerah)
Mucab (Musyawarah Cabang)
Musran (Musyawarah Ranting)
Mugus (Musyawarah Gugus Depan)
Selanjutnya Dalam hal ini :
Yang disebut Ketua Majelis Pembimbing Nasional adalah Pejabat Pemerintahan tingkat Nasional yakni Presiden dan Wakil Presiden
Yang disebut Ketua Majelis Pembimbing Daerah adalah Pejabat Pemerintahan tingkat Provinsi yakni Gubernur dan Wakil Gubernur
Yang disebut Ketua Majelis Pembimbing Cabang adalah Pejabat Pemerintahan tingkat Kabupaten yakni Bupati dan Wakil Bupati
Yang disebut Ketua Majelis Pembimbing Ranting adalah Pejabat Pemerintahan tingkat Kecamatan yakni Camat dan Wakil Wakil Camat
Yang disebut Ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan adalah Kepala Sekolah, Kepala Desa, Dosen atau perangkat yang memimpin Gugus Depan sebagai pangkalan Pramuka Pertama Pramuka.
Catatan : Semua Ketua Majelis disingkat dengan nama Kama, Jadi akan ada Kamabinas, Kamabida, Kamabicab, Kamabiran, Kamabigus.
Udah dulu ya kawan-kawan sampai jumpa :)
Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata "Pramuka" merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Orang Muda yang Suka Berkarya.
"Pramuka" merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka Siaga (7-10 tahun), Pramuka Penggalang (11-15 tahun), Pramuka Penegak (16-20 tahun) dan Pramuka Pandega (21-25 tahun). Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan Pramuka, Korps Pelatih Pramuka, Pamong Saka Pramuka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing.
Sedangkan yang dimaksud "Kepramukaan" adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.
Daftar isi:
Pembukaan UUD 1945
Janji dan kode moral pramuka
Salam pramuka
Morse
Berkemah
Api unggun
Tanda Kecakapan Khusus
Struktur kepengurusan dalam pramuka
1 . Pembukaan
UNDANG-UNDANG DASAR 1945
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan."
"Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur."
"Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya."
"Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada :
Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab,
persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,
serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
2 . JANJI KODE MORAL PRAMUKA
Janji Pramuka dinamakan dengan Trisatya, sedangkan kode moral Pramuka dinamakan Dharma Pramuka.
Berikut bunyi dari Trisatya dan Dharma Pramuka:
Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
- Menjalankan kewajibanku terhadap tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila.
- Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat.
- Menepati Dharma pramuka
Dharma Pramuka
Pramuka itu:
1. Taqwa kepada tuhan yang maha Esa.
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3. Patriot yang sopan dan kesatria.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
5. Rela menolong dan tabah.
6. Rajin, terampil, dan gembira.
7. Hemat, cermat, dan bersahaja.
8. Disiplin berani dan setia.
9. Bertanggung jawab dan dapat di percaya.
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
Dan untuk para Pramuka yang berumur di bawah 11 tahun (Pramuka Siaga), janji dan kode moralnya adalah:
Dwisatya
aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
- Menjalankan kewajibanku terhadap tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan menurut aturan keluarga.
- Setiap hari berbuat kebaikan.
Dwidharma
Siaga itu menurut Ayah Ibundanya.
- Siaga itu heran dan tidak putus asa.
3 . SALAM PRAMUKA
Salam Pramuka adalah perwujudan dari penghargaan seseorang Pramuka kepada Pramuka lainnya. Biasanya salam pramuka diberikan dengan memberikan hormat sambil meneriakkan “Salam pramuka!” yang diberi salam akan menjawab dengan meneriakkan “Salam!” sambil menghormat juga.
Fungsi salam pramuka
Salam untuk melahirkan disiplin, tata tertib yang mewujudkan suatu ikatan jiwa yang kuat ke dalam maupun ke luar, yang hanya dapat dicapai dengan adanya saling menyampaikan penghormatan yang dilakukan secara tertib, sempurna dan penuh keikhlasan.
Macam salam pramuka
Salam pramuka digolongkan menjadi 3 macam:
1. Salam biasa
Yaitu salam yang diberikan kepada sesama anggota Pramuka. Siapa yang melihat dulu dialah yang harus memberi salam terlebih dahulu tanpa aba-aba, tidak pandang pangkat, tua maupun muda. Salam tersebut dapat diberikan sambil berjalan, sedang duduk, naik sepeda ataupun kendaraan. Jadi tidak harus berdiri.
2. Salam hormat
Yaitu salam yang diberikan kepada seseorang atau sesuatu yang kedudukannya lebih tinggi.
Untuk salam hormat diberikan kepada :
- Bendera kebangsaan ketika dikibarkan atau diturunkan dalam suatu upacara.
- Jenazah yang sedang lewat atau akan dimakamkan.
- Kepala Negara atau wakilnya, Panglima tinggi, para duta besar, para menteri dan pejabat lainnya.
- Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.
3. Salam janji
Yaitu salam yang dilakukan ketika ada anggota Pramuka yang sedang dilantik. Pemberian salam pramuka dilakukan ketika dilakukan pengucapan janji yaitu Tri Satya atau Dwi Satya. Salam janji juga diberikan pada saat pengucapan janji Trisatya dalam acara Ulang Janji.
MOTTO GERAKAN PRAMUKA
Motto Gerakan Pramuka merupakan bagian terpadu proses pendidikan untuk mengingatkan setiap anggota Gerakan Pramuka bahwa setiap megikuti kegiatan berarti mempersiapkan diri untuk mengamalkan kode kehormatan Pramuka.
Motto Gerakan Pramuka adalah
“ SATYAKU KUDARMAKAN DARMAKU KUBAKTIKAN “
Manfaat Motto Gerakan Pramuka terhadap Jiwa anggota Pramuka, antara lain :
1. Menanamkam rasa percaya diri.
2. Menambah semangat pengabdian pada masyarakat, bangsa dan negara.
3. Siap mengamalkan Satya dan Darma Pramuka.
4. Rasa bangga sebagai Pramuka.
5. Memiliki Budaya Kerja yang dilandasi pengabdiannya.
Motto Gerakan Pramuka wajib dihayati dan selalu diingat bagi anggota Pramuka dalam merealisasikan pengamalan Satya dan Darma Pramuka dalam kehidupan sehari hari.
Untuk meningkatkan kebanggaan dan kekompakan dalam satuan Gerakan Pramuka (mis. Ambalan), disamping wajib menggunakan Motto Gerakan Pramuka juga diperbolehkan membuat motto Satuan di satuan masing-masing.
Lambang Gerakan pramuka
Lambang Gerakan Pramuka adalah tanda pengenal organisasi Gerakan Pramuka yang bersifat tetap. Lambang ini diciptakan oleh Soenardjo Atmodipuro, seorang pegawai tinggi Departemen Pertanian yang juga tokoh pramuka.
Lambang ini dipergunakan pertama kali sejak tanggal 14 Agustus 1961, ketika Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno menganugrahkan Panji Gerakan Pendidikan Kepanduan Nasional Indonesia kepada organisasi Gerakan Pramuka melalui Keputusan Presiden Bentuk
Lambang Gerakan Pramuka berbentuk / berupa Silluete Tunas Kelapa. Penjabaran tentang Lambang ini ditetapkan dalam SK Kwarnas Nomer 06/KN/72 tentang Lambang Gerakan Pramuka.
Arti kiasan
Lambang Gerakan Pramuka mengandung arti kiasan sebagai berikut:
*Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal. Ini mengandung arti Pramuka adalah inti bagi kelangsungan hidup bangsa (tunas penerus bangsa).
*Buah nyiur tahan lama. Ini mengandung arti, Pramuka adalah orang yang jasmani dan rohaninya kuat dan ulet.
*Nyiur dapat tumbuh dimana saja. Ini mengandung arti, Pramuka adalah orang yang mampu beradaptasi dalam kondisi apapun
*Nyiur tumbuh menjulang tinggi. Ini mengandung arti, setiap Pramuka memiliki cita-cita yang tinggi.
*Akar nyiur kuat. Mengandung arti, Pramuka berpegang pada dasar-dasar yang kuat.
*Nyiur pohon yang serbaguna. Ini mengandung arti, Pramuka berguna bagi nusa, bangsa dan agama.
Penggunaan
Lambang Gerakan Pramuka dapat dipergunakan pada Panji, Bendera, Papan Nama Kwartir / Satuan, Tanda Pengenal dan alat administrasi Gerakan Pramuka
Penggunaan lambang tersebut dimaksudkan sebagai alat pendidikan untuk mengingatkan dan menanamkan sifat dan keadaan seperti yang termaktub dalam arti kiasan lambang Tunas Kelapa itu pada setiap anggota Gerakan Pramuka.
Setiap anggota Gerakan Pramuka diharapkan mampu mengamalkan dan mempraktekkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya kepada masyarakat di sekelilingnya. Sebab generasi muda yang tergabung dalam Gerakan Pramuka diharapkan kelak mampu menjadi kader pembangunan yang berjiwa Pancasila
4 . Sandi Morse
Adalah sistem representasi huruf, angka, dan tanda baca dengan menggunakan sinyal kode. Kode Morse diciptakan oleh Samuel F.B. Morse dan Alfred Fail pada tahun 1835.
Sandi Morse
Sandi/Kode morse juga digunakan dan dipelajari di dunia Kepramukaan atau kepanduan. Dalam dunia kepramukaan kode morse disampaikan menggunakan senter atau peluit pramuka. Kode morse disampaikan dengan cara menuip peluit dengan durasi pendek untuk mewakili titik dan meniup peluit dengan durasi panjang untuk mewakili garis.
Untuk menghafalkan kode ini digunakan metode yang mengelompokkan huruf-huruf berdasarkan bagaimana huruf ini diwakili oleh kode morsenya. Pengelompokan tersebut antara lain Alphabet dengan kode morse yang berkebalikan antara titik dan garis, misalnya huruf K yang diwakili oleh -.- berkebalikan dengan huruf R yang diwakili oleh .-. dan alfabet dengan kode morse berlawanan. Misalnya, huruf A yang diwakili oleh .- dan huruf N yang diwakili oleh -..
Kemampuan menerima dan mengirimkan kode morse merupakan salah satu dari kecakapan yang dapat menerima Tanda Kecakapan Khusus(TKK). Kode morse juga digunakan sebagai kunci dalam memecahkan Sandi Rumput.
Kode Morse adalah contoh bentuk komunikasi digital awal.
Kode yang paling terkenal dalam Kode Morse adalah SOS (... --- ...), yaitu kode yang biasanya digunakan untuk memanggil bantuan oleh para pelaut jika kapal mereka terjebak dalam bahaya. Kode morse juga digunakan oleh para radio amatir untuk berkomunikasi, keuntungan penggunaan kode morse pada komunikasi radio adalah alat yang digunakan sangat sederhana, dan pancaran gelombang radio akan lebih jauh jika menggunakan kode morse dibandingkan dengan gelombang radio yang ditumpangi suara (audio)
Kode morse dalam pramuka
Kode morse juga digunakan dan dipelajari di dunia kepramukaan atau kepanduan. Dalam dunia kepramukaan kode morse disampaikan menggunakan senter atau peluit pramuka. Kode morse disampaikan dengan cara menuip peluit dengan durasi pendek untuk mewakili titik dan meniup peluit dengan durasi panjang untuk mewakili garis
Morse
A • –
B – • • •
C – • – •
D – • •
E •
F • • – •
G – – •
H • • • •
I • •
J • – – –
K – • –
L • – • •
M – –
N – •
O – – –
P • – – •
Q – – • –
R • – •
S • • •
T –
U • • –
V • • • –
W • – –
X – • • –
Y – • – –
Z – – • •
5 . Berkemah
Berkemah adalah sebuah kegiatan rekreasi di luar ruangan. Kegiatan ini umumnya dilakukan untuk beristirahat dari ramainya perkotaan, atau dari keramaian secara umum, untuk menikmati keindahanalam. Berkemah biasanya dilakukan dengan menginap di lokasi perkemahan, dengan menggunakan tenda, di bangunan primitif, atau tanpa atap sama sekali.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kemah (kata benda) adalah tempat tinggal darurat, biasanya berupa tenda yang ujungnya hampir menyentuh tanah dibuat dari kain terpal dan sebagainya. perkemahan (kata benda) 1 hal berkemah; 2 himpunan kemah (pramuka, pasukan, dsb); tempat berkemah.
Berkemah sebagai aktivitas rekreasi mulai populer pada awal abad ke-20. Kegiatan ini juga umumnya disertai dengan kegiatan rekreasi luar ruangan lainnya, seperti mendaki gunung, berenang, memancing, dan bersepeda gunung.
Berkemah dalam Kepramukaan
Berkemah atau Perkemahan adalah salah satu macam kegiatan dalam kepramukaan yang dilaksanakan secara out bond. Kegiatan ini merupakan salah satu media pertemuan untuk Pramuka.
Tujuan Perkemahan
memeberikan pengalaman adanya saling ketergantungan antara unsur-unsur alam dan kebutuhan untuk melestarikannya, menjaga lingkungan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab akan masa depan yang menghormati keseimbangan alam.
Mengembangkan kemampuan diri mengatasi tantangan yang dihadapi, menyadari tidak ada sesuatu yang berlebih di dalam dirinya, menemukan kembali cara hidup yang menyenangkan dalam kesederhanaan.
Membina kerjasama dan persatuan dan persaudaraan.
Macam Perkemahan
Ada beberapa macam perkemahan ditinjau dari beberapa hal:
Ditinjau dari Lamanya Waktu, yaitu:
Perkemahan Satu Hari. Yang termasuk dalam Perkemahan satu hari adalah Pesta Siaga
Perkemahan Sabtu Malam Minggu (Persami)
Perkemahan lebih dari tiga hari
Ditinjau dari Tempat Pelaksanaannya, yaitu:
Perkemahan Menetap
Perkemahan Safari (Berpindah-pindah)
Ditinjau dari Tujuannya, yaitu:
Kemah Bakti. Seperti; Perkemahan Wirakarya (PW)
Kemah Pelantikan. Seperti; Perkemahan Pelantikan Tamu Ambalan, Pelantikan Penggalang Ramu dan lain-lain
Kemah Lomba. Seperti; Lomba Tingkat (LT)
Kemah Rekreasi
Kemah Jambore. Seperti; Jambore Ranting (tingkat Kwartir Ranting/Kecamatan), Jambore Cabang (tingkat Kwartir Cabang / Kabupaten/Kota, Jambore Daerah (tingkat Kwartir Daerah / Provinsi, Jambore Nasional (tingkat Kwartir Nasional / se-Indonesia).
Kemah Riset/Penelitian
Ditinjau berdasarkan jumlah pesertanya, yaitu:
Perkemahan satu regu/sangga
Perkemahan satu Pasukan/Ambalan/Racana
Perkemahan tingkat Ranting/Cabang/Daerah/Nasional/Regional/Dunia.
Lain-lain
Dalam berkemah kita perlu mencari tempat yang baik dan ideal, yaitu:
Tanahnya rata atau sedikit miring dan berumput dan terdapat pohon pelindung
Dekat dengan sumber air
Terjamin keamanannya
Tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh dari kampung dan jalan raya
Tidak terlalu jauh dengan pasar, pos keamanan dan pos kesehatan
Memiliki pemandangan menarik
Beberapa bumi perkemahan atau Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Pramuka atau Buperta resmi sudah banyak tersedia seperti Bumi Perkemahan Cibubur, Bumi Perkemahan Cibodas, Bumi Perkemahan Ragunan dll.
6 . Api unggun
Api unggun adalah api di luar ruang yang didapat dari sengaja menyalakan kayu bakar, potongan kayu, atau kumpulan dahan, ranting, jerami, atau daun-daun kering. Pramuka, pecinta alam, atau peminat kegiatan alam bebas sering membuat api unggun sewaktu berkemah atau melakukan kegiatan di alam terbuka.
Api unggun dinyalakan dengan maksud untuk menjaga diri dari binatang buas, menghangatkan diri, isyarat keadaan bahaya, bagian dari upacara keagamaan atau perayaan, atau sebagai perapian untuk memasak makanan. Sewaktu berkemah, orang sering berkumpul di sekitar api unggun untuk menyanyi, menari, atau bermain kembang api. Bahan makanan seperti ubi jalar, singkong, atau jagung bisa dimasak dengan cara dibakar dengan api unggun. Makanan juga bisa ditusuk dengan ranting kayu atau tongkat besi sebelum dipanggang. Alat masak seperti panci dan wajan juga bisa digunakan di atas perapian dengan bantuan penumpu dari batu atau kayu.
Potongan kayu atau ranting disusun ke atas dengan memberi ruang di antara susunan kayu agar api cukup mendapat oksigen, dan api unggun bisa menyala hingga kayu habis. Angin kencang, kabut, kondisi kayu yang basah, udara yang sangat lembap, dan lokasi yang tipis oksigen merupakan penyebab api unggun sulit menyala.
7 . Tanda Kecakapan Khusus
Dalam kepramukaan, Tanda Kecakapan Khusus (TKK) adalah tanda yang diberikan kepada peserta didik sebagai bentuk apresiasi atas kemampuan seorang peserta didik dalam suatu bidang tertentu. TKK bersifat opsional bagi peserta didik, sehingga seorang peserta didik dapat memiliki TKK yang berbeda dari peserta didik lain. TKK jumlahnya saat ini mencapai puluhan, dan kemungkinan akan ditambah seiring dengan kemajuan teknologi.
Untuk memperoleh suatu TKK, seorang Pramuka harus mampu menyelesaikan Syarat Kecakapan Khusus dalam bidang tersebut.
Pemasangan TKK
TKK dipasang di lengan sebelah kanan baju seragam, dengan dua pilihan pemasangan, yaitu
Melintang, dua jari di bawah lambang Kwartir Daerah/di atas jahitan bawah lengan, atau
Melingkari lambang Kwartir Daerah dengan komposisi dua buah di sebelah kanan lambang Kwartir Daerah, dua buah di sebelah kiri lambang Kwartir Daerah, dan satu buah di bawah lambang Kwartir Daerah.
Jumlah TKK yang dapat dikenakan di baju seragam, paling banyak adalah lima buah. Jika memiliki TKK lebih dari lima buah, maka seorang Pramuka harus mengenakannya di selempang atau tetampan.
Pengenaan Selempang
Selempang (disebut juga tetampan) secara umum hanya dikenakan pada saat upacara resmi, pelantikan, dan momen penting lainnya. Pada kegiatan-kegiatan biasa atau pada saat latihan rutin biasa, selempang tidak perlu digunakan. Selempang dipasang mengarah dari kanan atas ke kiri bawah.
Pembagian TKK
Tanda Kecakapan Khusus di semua tingkatan peserta didik (siaga,penggalang, penegak dan pandega), dibagi dalam lima golongan bidang kecakapan dan memiliki tiga tingkatan.
Golongan Bidang TKK
Lima golongan TKK tersebut ditandai dengan warna dasar TKK yang berbeda, dan digolongkan menjadi:
TKK Bidang Kesehatan dan Ketangkasan dengan warna dasar putih, meliputi:
TKK Gerak Jalan
TKK Pengamat
TKK Penyelidik
TKK Perenang
TKK Juru Layar
TKK Juru Selam
TKK Pendayung
TKK Ski Air
TKK Pencak Silat
TKK Posyandu/TKK Keluarga Berencana
TKK Bidang Agama, Mental, Moral, Spiritual, Pembentukan Pribadi, dan Watak dengan warna dasar kuning, meliputi:
TKK Salat
TKK Khatib
TKK Qori
TKK Muadzin
TKK Penabung
TKK Doa
TKK Gereja
TKK Pelayanan
TKK Saksi Kristus
TKK Terang Alkitab
TKK Suluh Gereja
TKK Bhakti
TKK Dharmapala
TKK Wicaksana
TKK Dana Punia
TKK Bhakti
TKK Pendidikan KB
dan lain-lain
TKK Bidang Keterampilan Teknik Pembangunan dengan warna dasar hijau, meliputi:
TKK Penjilid Buku
TKK Juru Potret
TKK Juru Kulit
TKK Juru Logam
TKK Penenun
TKK Penangkap Ikan
TKK Juru Kebun
TKK Peternak Ulat Sutera
TKK Peternak Lebah
TKK Peternak Kelinci
TKK Filateli
TKK Pengumpul Lencana
TKK Pengumpul Mata Uang
TKK Pengumpul Tanaman Kering
TKK Pengumpul Tanaman Hidup
TKK Juru Masak
TKK Pecinta Dirgantara
TKK Pembuat Pesawat Model
TKK Pengenal Cuaca
TKK Komunikasi
TKK Penjelajah
TKK Juru Peta
TKK Juru Navigasi Laut
TKK Juru Isyarat Bendera
TKK Pelaut
TKK Pengembara
TKK Petani Padi
TKK Penanam Tanaman Hias
TKK Petani Cabai
TKK Juru Bambu
TKK Juru Anyam
TKK Juru Kayu
TKK Juru Batu
TKK Peternak Itik
TKK Peternak Ayam
TKK Peternak Sapi
TKK Peternak Merpati
TKK Pengumpul
TKK Pengumpul Benda
TKK Pengumpul Hewan
TKK Juru Semboyan
TKK Penjahit
TKK Pengendara Sepeda
TKK Juru Konstruksi Pesawat Udara
TKK Juru Mesin Pesawat Udara
TKK Juru Navigasi Udara
TKK Juru Evakuasi Mesin
TKK Pengenal Pesawat Udara
TKK Juru Isyarat Elektronika
TKK Juru Isyarat Optika
TKK Perencana Kapal
TKK Perahu Motor
TKK Berkemah
TKK Petani Bawang
TKK Petani Tanaman Jalar
TKK Peternak Belut
TKK Peternak Lele
TKK Statistika Keluarga Berencana
TKK Pengatur Ruangan
TKK Pengatur Meja Makan
TKK Bidang Sosial, Perikemanusiaan, Gotong Royong, Ketertiban, Masyarakat, Perdamaian Dunia, dan Lingkungan Hidup dengan warna dasar biru, meliputi:
TKK Pemadam Kebakaran
TKK Pengatur Lalu Lintas
TKK Pengamanan Lingkungan
TKK Penunjuk Jalan
TKK Juru Bahasa
TKK Juru Penerang
TKK Korespondensi
TKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
TKK Penyuluh Padi
TKK Keadaan Darurat Udar
TKK Keadaan Darurat Laut
TKK Pembantu Ibu
TKK Pengasuh Anak
TKK Penerima Tamu
TKK Pendaki Gunung
TKK Juru Ukur
TKK Kependudukan
TKK Pendataan Keluarga Berencana
TKK Kesejahteraan Keluarga
TKK Bidang Patriotisme dan Seni Budaya dengan warna dasar merah, meliputi:
TKK Dirigen
TKK Penyanyi
TKK Pelukis
TKK Juru Gambar
TKK Pengarang
TKK Pembaca
TKK Pengatur Rumah
TKK Bidang Kesehatan dan Ketangkasan
TKK Bidang Agama, Mental, Moral, Spiritual, Pembentukan Pribadi, dan Watak
TKK Bidang Keterampilan Teknik Pembangunan
TKK Bidang Sosial, Perikemanusiaan, Gotong Royong, Ketertiban, Masyarakat, Perdamaian Dunia, dan Lingkungan Hidup
TKK Bidang Patriotisme dan Seni Budaya
8 . Struktur organisasi kepramukaan
Gerakan Pramuka sebagai sebuah Organisasi yang diresmikan pada tanggal 14 Agustus 1961 memiliki struktur yang sangat baik dalam menjalankan fungsinya sebagai organisasi Negara. Berikut ini adalah struktur Organisasi Gerakan Pramuka.
Keterangan Singkat :
Presiden Indonesia berperan sebagai pramuka utama selama masa jabatanya
Mabinas (Majelis Pembimbing Nasional)
Mabida (Majelis Pembimbing Daerah)
Mabicab (Majelis Pembimbing Cabang)
Mabiran (Majelis Pembimbing Ranting)
Mabisa (Majelis Pembimbing Saka)
Mabigus (Majelis Pembimbing Gugus Depan)
Kwarnas (Kwartir Nasional)
Kwarda (Kwartir Daerah)
Kwarcab (Kwartir Cabang)
Kwaran (Kwartir Ranting)
Munas (Musyawarah Nasional)
Musda (Musyawarah Daerah)
Mucab (Musyawarah Cabang)
Musran (Musyawarah Ranting)
Mugus (Musyawarah Gugus Depan)
Selanjutnya Dalam hal ini :
Yang disebut Ketua Majelis Pembimbing Nasional adalah Pejabat Pemerintahan tingkat Nasional yakni Presiden dan Wakil Presiden
Yang disebut Ketua Majelis Pembimbing Daerah adalah Pejabat Pemerintahan tingkat Provinsi yakni Gubernur dan Wakil Gubernur
Yang disebut Ketua Majelis Pembimbing Cabang adalah Pejabat Pemerintahan tingkat Kabupaten yakni Bupati dan Wakil Bupati
Yang disebut Ketua Majelis Pembimbing Ranting adalah Pejabat Pemerintahan tingkat Kecamatan yakni Camat dan Wakil Wakil Camat
Yang disebut Ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan adalah Kepala Sekolah, Kepala Desa, Dosen atau perangkat yang memimpin Gugus Depan sebagai pangkalan Pramuka Pertama Pramuka.
Catatan : Semua Ketua Majelis disingkat dengan nama Kama, Jadi akan ada Kamabinas, Kamabida, Kamabicab, Kamabiran, Kamabigus.
Udah dulu ya kawan-kawan sampai jumpa :)
Langganan:
Postingan (Atom)